“Histoy” One Direction

Hi! Welcome to my blog.

This is the first time I write on my blog. In this era, who doesn’t know a group of four members. There are Harry Styles, Louis Tomlinson, Liam Payne, and Niall Horan. The name of the group is One Direction. In this blog I’ll write about ‘History’ song.

History is the track on the Made In The A.M. History was released on November 6, 2015. Then the album was released on November 13, 2015. On November 14, 2015, it was confirmed as the album’s third single. This song writes by Louis Tomlinson, Liam Payne, Julian Bunetta, Wayne Hector, Ed Drewett, and John Ryan. With a producers Julian Bunetta and John Ryan. This song was recorded at 2015 and the length 3:07.

This song is about friendship. There are a group who were always together, support each other, if they have many problem in their life. They find a way to solve the problem. They stand together, walk on together. They said that if there’s no friendship, life is full of lie. They know that they can live together, and their friendship has a lot of history. That history is impossible to be forgoten.

The purpose why One Direction write this song is to flashback about their journey from 2010 untill 2015. Many history that they made together. The message in this song is, you must be grateful to have best friend. You must believe our best friend will always be beside you. You must always with your best friend too. If I listen to this song, I enjoy it and feel happy, and full of enthusiasm.

ces4r8fweaa3mws

“History”
[Harry:]
You gotta help me, I’m losing my mind
Keep getting the feeling you wanna leave this all behind
Thought we were going strong
I thought we were holding on
Aren’t we?

[Niall:]
No, they don’t teach you this in school
Now my heart’s breaking and I don’t know what to do
Thought we were going strong
Thought we were holding on
Aren’t we?

[All:]
You and me got a whole lot of history (oh)
We could be the greatest team that the world has ever seen
You and me got a whole lot of history (oh)
So don’t let it go, we can make some more, we can live forever

[Liam:]
All of the rumors, all of the fights
But we always find a way to make it out alive
Thought we were going strong
Thought we were holding on
Aren’t we?

[All:]
You and me got a whole lot of history (oh)
We could be the greatest team that the world has ever seen
You and me got a whole lot of history (oh)
So don’t let it go, we can make some more, we can live forever

[Louis:]
Mini bars, expensive cars, hotel rooms, and new tattoos
And the good champagne, and private planes, but they don’t mean anything
‘Cause the truth is out, I realize that without you here life is just a lie
This is not the end
This is not the end
We can make it, you know it, you know

[All:]
You and me got a whole lot of history (oh)
We could be the greatest team that the world has ever seen
You and me got a whole lot of history (oh)
So don’t let it go, we can make some more, we can live forever

[All:]
You and me got a whole lot of history (oh)
We could be the greatest team that the world has ever seen
You and me got a whole lot of history (oh)
So don’t let it go, we can make some more, we can live forever

[Harry:]
So don’t let me go
So don’t let me go

[All:]
We can live forever

[Liam:]
Baby don’t you know
Baby don’t you know

[All:]
We can live forever

 

Source

http://onedirection.wikia.com/wiki/History

http://www.azlyrics.com/lyrics/onedirection/history.html

Kecerdasan Emosional Dalam Belajar

kecerdasanDi tengah semakin ketatnya persaingan di dunia pendidikan dewasa ini, merupakan hal yang wajar apabila para siswa sering khawatir akan mengalami kegagalan atau ketidak berhasilan dalam meraih prestasi belajar atau bahkan takut tinggal kelas.

Banyak usaha yang dilakukan oleh para siswa untuk meraih prestasi belajar agar menjadi yang terbaik seperti membentuk kelompok belajar atau mengikuti bimbingan belajar. Usaha semacam itu jelas positif, namun masih ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai keberhasilan selain kecerdasan ataupun kecakapan intelektual, faktor tersebut adalah kecerdasan emosional. Karena kecerdasan intelektual saja tidak memberikan persiapan bagi individu untuk menghadapi gejolak, kesempatan ataupun kesulitan-kesulitan dan kehidupan. Dengan kecerdasan emosional, individu mampu mengetahui dan menanggapi perasaan mereka sendiri dengan baik dan mampu membaca dan menghadapi perasaan-perasaan orang lain dengan efektif. Individu dengan keterampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk berprestasi. Sedangkan individu yang tidak dapat menahan kendali atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merusak kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas-tugasnya dan memiliki pikiran yang jernih.

Sebuah laporan dari National Center for Clinical Infant Programs (1992) menyatakan bahwa keberhasilan di sekolah bukan diramalkan oleh kumpulan fakta seorang siswa atau kemampuan dirinya untuk membaca, melainkan oleh ukuran-ukuran emosional dan sosial: yakni pada diri sendiri dan mempunyai minat; tahu pola perilaku yang diharapkan orang lain dan bagaimana mengendalikan dorongan hati untuk berbuat nakal; mampu menunggu, mengikuti petunjuk dan mengacu pada guru untuk mencari bantuan; serta mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan saat bergaul dengan siswa lain. Hampir semua siswa yang prestasi sekolahnya buruk, menurut laporan tersebut, tidak memiliki satu atau lebih unsur-unsur kecerdasan emosional ini (tanpa memperdulikan apakah mereka juga mempunyai kesulitan-kesulitan kognitif seperti kertidakmampuan belajar). (Goleman, 2002: 273)

Penelitian Walter Mischel (1960) mengenai “marsmallow challenge” di Universitas Stanford menunjukkan anak yang ketika berumur empat tahun mampu menunda dorongan hatinya, setelah lulus sekolah menengah atas, secara akademis lebih kompeten, lebih mampu menyusun gagasan secara nalar, seta memiliki gairah belajar yang lebih tinggi. Mereka memiliki skor yang secara signifikan lebih tinggi pada tes SAT dibanding dengan anak yang tidak mampu menunda dorongan hatinya (Goleman, 2002: 81).
Individu yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang lebih baik, dapat menjadi lebih terampil dalam menenangkan dirinya dengan cepat, jarang tertular penyakit, lebih terampil dalam memusatkan perhatian, lebih baik dalam berhubungan dengan orang lain, lebih cakap dalam memahami orang lain dan untuk kerja akademis di sekolah lebih baik (Gottman, 1998: xvii)

Keterampilan dasar emosional tidak dapat dimiliki secara tiba-tiba, tetapi membutuhkan proses dalam mempelajarinya dan lingkungan yang membentuk kecerdasan emosional tersebut besar pengaruhnya. Hal positif akan diperoleh bila anak diajarkan keterampilan dasar kecerdasan emosional, secara emosional akan lebih cerdas, penuh pengertian, mudah menerima perasaan-perasaan dan lebih banyak pengalaman dalam memecahkan permasalahannya sendiri, sehingga pada saat remaja akan lebih banyak sukses di sekolah dan dalam berhubungan dengan rekan-rekan sebaya serta akan terlindung dari resiko-resiko seperti obat-obat terlarang, kenakalan, kekerasan serta seks yang tidak aman (Gottman, 1998: 250)

Siswa bukanlah benda mati yang hanya bergerak bila ada daya dari luar yang mendorongnya, melainkan mahluk yang mempunyai daya-daya dalam dirinya untuk bergerak yaitu motivasi. Dengan adanya motivasi, manusia kemudian terdorong unutk melakukan suatu tindakan atau perilaku, yang termasuk di dalamnya adalah keinginan untuk berprestasi tinggi di dalam belajar. (Irwanto, 1997: 184)

Arden N. Fardesen mengatakan bahwa hal yang mendorong seorang untuk belajar adalah:
a. Adanya sifat ingin tahu dan menyelidiki dunia yang amant luas.
b. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju.
c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman.
d. Adanya uasaha untuk memperbaiki kegagalaan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koprasi maupun dengan kompetisi.
e. Adanya usaha untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.
f. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai konsekwensi dari belajar. (Suryabrata, 1998: 253)

Keenam poin tersebut adalah kemampuan yang harus dimiliki siswa. Bila seorang siswa mampu mengaturnya dengan baik, hal tersebut menunjukan kecerdasan emosional yang baik dan akan memberikan sumbangan yang besar terhadap prestasi baiknya dalam belajar. Tapi kalau yang terjadi sebaliknya, maka siswa akan terhambat dan menhalami kesulitan dalam belajar.

Melihat uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar yang baik di sekolah. Siswa dengan ketrampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam pelajaran, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka. Sebaliknya siswa yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk berkonsentrasi pada pelajaran ataupun untuk memiliki pikiran yang jernih, sehingga bagaimana siswa diharapkan berprestasi kalau mereka masih kesulitan mengatur emosi mereka.
http://nadhirin.blogspot.co.id/2009/07/kecerdasan-emosional-dalam-belajar.html